21 Februari 1949: Wafatnya Tan Malaka
Pada hari ini 21 Februari 1949, Salah satu Pejuang kemerdekaan Republik Indonesia bernama Tan Malaka meninggal dunia. Tan Malaka meninggal karena dieksekusi mati oleh Suradi Tekebek, orang yang diberi tugas oleh Letnan Dua Soekotjo dari Batalion Sikatan, Divisi Brawijaya.

Elshinta.com - Pada hari ini 21 Februari 1949, Salah satu Pejuang kemerdekaan Republik Indonesia bernama Tan Malaka meninggal dunia. Tan Malaka meninggal karena dieksekusi mati oleh Suradi Tekebek, orang yang diberi tugas oleh Letnan Dua Soekotjo dari Batalion Sikatan, Divisi Brawijaya.
Setelah dieksekusi ia dimakamkan di tengah hutan dekat markas Soekotjo. Kematiannya tanpa dibuat laporan maupun pemeriksaan lebih lanjut.
Tan Malaka tewas dieksekusi tanpa pengadilan oleh pasukan militer Indonesia di Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Tan Malaka dihabisi karena perlawanannya yang konsisten terhadap pemerintah Republik Indonesia yang dia anggap bersikap lunak dan kompromis terhadap Belanda. Hal ini didasarkan pendapat sejarawan Belanda Poeze yang melakukan penelitian selama 40 tahun terkait kematian Tan Malaka.
Selain itu, terdapat versi kematian lain yaitu Tan Malaka yang pada mulanya disergap dan kemudian dibebaskan dari penjara bersama 60 pengikutnya melarikan diri ke selatan Jawa Timur.
Namun selama perjalanan, rombongan tersebut ditembaki oleh sekelompok bersenjata hingga akhirnya mereka memecah diri menjadi empat kelompok.
Tan Malaka bersama keempat pengikutnya kemudian pergi ke kawasan Tulungagung untuk mencari batalyon tentara di sana yang sekiranya masih bersimpati kepada mereka. Namun selang dua hari perjalanan, tiba-tiba mereka disergap di suatu desa kecil bernama Selo Panggung dan Tan Malaka pun ditembak mati di tempat ini.